Blitar, Praja Pos – Sehubungan dengan adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat untuk menganggarkan sebagian Dana Desa (DD) untuk meringankan beban masyarakat terdampak dengan mengalokasikannya sebagai Bantuan lagsung Tunai (BLT) yang disebut dengan BLT-DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa).

Kegiatan ini juga sudah berlangsung di berbagai Desa di seluruh Indonesia. Di Desa Bangsri Kec. Nglegok Kab. Blitar ini juga menyaluran BLT-DD tahap 1 yang dilaksanakan dengan agenda penyaluran BLT-DD secara simbolis oleh Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM. serta dipimpin oleh Kepala Desa Bangsri yaitu Sodikin, pada hari Rabu, 20 Mei 2020 yang bertempat di Kantor Desa Bangsri.

Kepala Desa Bangsri Sodikin mengatakan, “Untuk penerima BLT-DD di Desa Bangsri Kec. Nglegok ini sebanyak 117 orang. Saya berharap semoga program BLT-DD ini dapat meringankan beban  warga masyarakat Desa Bangsri terutama yang putus pekerjaan serta tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan semoga sedikit terbebas dari beban hidup untuk masyarakat yang tidak mampu”. “Karena dengan wabah ini sebenarnya semuanya terkena dampak baik dari segi perekonomian atau lainnya, karena dalam hal ini saya juga  merasakan sendiri, begitupula semua perangkat Desa, bahkan saya rasa se Indonesia juga merasakan, inilah hiruk pikuknya pandemi COVID-19.” sambungnya.

Kades Sodikin juga menambahkan, menurutnya, dengan adanya Bantuan baik dari Pemerintah, Provinsi, Kemensos, dll ini masih banyak masyarakat yang bisa dikatakan mampu namun tidak terima dan komplain dalam artian cemburu sosial karena mereka tidak mendapatkan bantuan ini, padahal kita sudah mendata semaksimal mungkin sesuai prosedur serta berpedoman kepada kriteria yang berhak menerima bantuan dan juga kita Pemerintah Desa telah mengadakan Musdes agar semuanya bisa tertata dan merata. “Dalam kasus inisaya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menanamkan rasa sabar, bersyukur serta legowo dan bisa berpola pikir untuk saling membantu sesama

Adapun Kriteria penerima BLT-DD yang sesuai dengan Protokol dari Pemerintah, antara lain :

  1. Memiliki riwayat penyakit kronis yang sampai saat ini belum sembuh,
  2. Masyarakat terdampak yang kehilangan mata pencaharian, dan
  3. Masyarakat yang belum menerima bantuan serta belum tercover dari program-program bantuan lainnya.

Karena dengan pandemi COVID-19 inilah kita perlu adanya saling bekerjasama serta saling gotong royong demi meringankan beban masyarakat kita semua” tutur Kades Sodikin.

Dan saya berharap untuk seluruh masyarakat Desa Bangsri bisa diajak bekerjasama dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 ini dengan tetap mematuhi aturan serta intruksi dari Pemerintah agar wabah ini segera berakhir dan kehidupan bisa berjalan aman, lancar, dan tertib seperti sebelumnya” lanjutnya (Maurett)